Pratama
Kamis, 08 Maret 2012
Senin, 05 Maret 2012
SEJARAH YPK
Bontang tahun 1980. Hutan-hutan baru saja dibuka. Pemukiman yang terdiri dari camp-camp tempat menampung karyawan PT. Pupuk Kaltim baru beberapa. Jalan-jalan penuh lumpur sampai ke lutut. Para pionir berkutat mengerjakan proyek pabrik Kaltim-1 yang merupakan cikal bakal berdirinya kompleks pabrik pupuk PT. Pupuk Kaltim (Persero). Demikianlah situasi dan kondisi saat itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, jerit tangis gelak tawa anak-anak
mulai mewarnai kehidupan yang terasing ini. Kehadiran keluarga para karyawan
ini mulai menghentakkan pikiran akan pentingnya pendidikan. Mereka ingin anak-anak
mereka mendapat pendidikan yang baik. Di lain sisi di Bontang pada saat itu
belum tersedia sekolah yang memadai untuk pendidikan anak-anaknya. Kesulitan
mendapatkan pendidikan yang diinginkan pada waktu itu membuat para pimpinan
perusahaan mulai berpikir tentang pentingnya keberadaan sebuah lembaga pendidikan.
Maka didiirikanlah sebuah TK sederhana pada tanggal 17 Agustus 1981 yang berlokasi
di PSH (sekarang Hotel Equator). TK itu adalah TK Ganesha yang diresmikan oleh
Dirut PT. Pupuk Kaltim saat itu, Ir. James Simanjuntak. Inilah cikal bakal Yayasan
Pupuk kaltim (YPK). Sejarahpun dimulai. Setahun kemudian didirikanlah sebuah
SD, masih di lokasi yang sama. Inilah salah satu daya tarik bagi karyawan yang
datang berikutnya mau berkarya di daerah terpencil ini.
Tanggal 17 Mei 1982 dibentuklah Panitia Pendidikan Keluarga
PT. Pupuk Kaltim (Persero) yang diketuai oleh Gabriel S. Trisunjata dengan anggota
Bachtiar Effendi, Taufik Amrullah, Rosma Asrin Yacob, Sjahid Daroini, Iman Santoso,
Joris de Fretes, Deddy Soedarsono, Rustono Rusmin, dan Adam Arifin. Panitia
inilah yang membidani pendirian TK dan SD YPK yang permanen yang berlokasi di
kompleks perumahan PC VI PT. Pupuk Kaltim. Dan tonggak penting dalam catatan
sejarah pendidikan di PT. Pupuk Kaltim tergelar dengan didirikannya YPK pada
tanggal 23 Februari 1983.
Sejarah tidak berhenti di situ saja karena peristiwa penting
lainnya juga terjadi pada tahun tersebut yaitu dengan dibukanya SMP YPK. Ini
adalah sebagai kosekuensi dari semakin banyaknya karyawan yang membawa keluarganya
ke Bontang. Pada awalnya baru dibuka 2 kelas dan tempatnyapun masih menumpang
di SD (sekarang SD-1). Kegiatan belajarnyapun dilakukan siang hari (mulai jam
13.00) setelah jam kegiatan SD selesai. Itu berlangsung sampai beberapa tahun.
Barulah pada tanggal 17 September 1986 gedung permanen SMP YPK diresmikan pemakaiannya
oleh Ir. Nanang S. Sutadji, Direktur Teknik PT. Pupuk Kaltim saat itu. Dengan
demikian berakhirlah masa menumpang.
Tahun-tahun berjalan, dengan disadari atau tidak, ternyata
siswa-siswi SMP sudah duduk di kelas akhir. Permasalahan kebutuhan akan pendidikan
yang lebih tinggi muncul. Pilihannya, tetap di Bontang atau mencari sekolah
ke tempat lain, ke Jawa misalnya. Sekali lagi dengan semangat ingin mendampingi
secara langsung putra-putrinya beranjak dewasa layaknya sebuah keluarga yang
ideal, dan agar tidak memecah konsentrasi karyawan dalam bekerja, maka dirintislahlah
pendirian sebuah SMA. Sedangkan untuk menepis kakawatiran karyawan akan pendidikan
yang bermutu yang setara dengan sekolah-sekolah yang ada di Jawa, maka direkrutlah
guru-guru berkualifikasi S1 secara bergelombang dari perguruan tinggi-perguruan
tinggi pencetak guru yang disegani di negeri ini. Berdirilah SMA YPK ditandai
dengan terbitnya izin operasional pada tanggal 28 Oktober 1985. Kegiatan belajar
mengajar yang pertama kali diselenggarakan pada bulan Juli 1986 dan sementara
menumpang pada gedung SMP YPK yang juga masih baru. Barulah pada tahun 1987
gedung SMA berdiri dan langsung difungsikan. Mereka meyakini bahwa urusan pendidikan
putra-putrinya sampai dengan tingkat SMA telah berada di bawah asuhan lembaga
pendidikan yang tepat.
Manusia mengehendaki segala sesuatu berjalan baik dan ingin
mendapatkan segala sesuatu yang sempurna. Apa mau dikata Tuhan berkehendak lain.
Dan untuk menunjukkan kesempurnaan-Nya, Tuhan menciptakan segala sesuatunya
beragam. Beberapa putra-putri karyawan terlahir dikaruniai hambatan tertentu
sehingga membutuhkan layanan khusus. Mereka akan kesulitan bila harus menempuh
pendidikan di sekolah yang telah ada. Dengan pertimbangan dari segala aspek,
maka didirikanlah sebuah sekolah luar biasa pada tanggal 14 Agustus 1989 (izin
operasional 1 Juli 1989), SLB YPK namanya. SLB ini berlokasi berdekatan dengan
TK Ganesha saat pertama didirikan, PSH. Sekaligus dibuka 2 jurusan yaitu Tunarungu
dan Tunagrahita dengan jumlah siswa masing-masing 4 anak untuk tiap jurusan.
Siswa-siswi tersebut ditangani oleh 2 orang guru pada awalnya.
Awal tahun 90-an banyak karyawan perusahaan yang masih berusia
muda. Domisili mereka tersebar di perumahan PC VI, BTN, Guntung, Loktuan, Bontang,
dan Kanaan. Putra-putri mereka yang masuk usia SD melonjak drastis. Puncaknya
tahun ajaran 1991/1992 jumlah siswa SD hampir mencapai 1000 anak. Ini adalah
jumlah yang terlalu besar untuk ditampung di satu sekolah dasar. Untuk mengatasi
masalah tersebut, SD yang sudah ada dikembangkan dengan didirikannya SD baru
yang berlokasi di BTN PT. Pupuk Kaltim. SD yang baru tersebut mulai dioperasikan
pada tanggal 18 Juli 1992. SD yang lama masih berlokasi di perumahan karyawan
PC VI disebut SD-1 YPK, sedangkan SD yang baru disebut SD-2 YPK. Siswa dan gurunyapun
dibagi 2 dengan jumlah yang proporsional. Siswa yang berdomisili di PC VI, Guntung,
Loktuan dan Bontang tetap di SD-1 sedangkan siswa yang berdomisili di BTN dialihkan
ke SD-2 YPK.
Tahun-tahun berikutnya sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan
YPK tersebut semakin berkembang dan terus berkibar sebagai pembawa citra baru
pendidikan di daerah ini. Prestasi akademik maupun nonakademik ditorehkan dengan
tinta emas. Banyak siswa maupun gurunya yang berhasil memenangi lomba-lomba
baik tingkat regional, nasional, bahkan beberapa di antaranya sampai ke event
internasional. Lulusan siswa SMA YPK-pun, sebagai hasil proses yang panjang,
semakin banyak menembus perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di negeri ini.
Pada tahun 2009 bahkan mencapai lebih dari 75%. Belum lagi yang di PTS favorit.
Ini adalah angka yang fantastis. Membuat silet yang tajam dengan bahan baku
baja lebih mudah daripada membuat silet yang berbahan baku tembaga. Demikian
ungkapan yang disampaikan oleh Ketua YPK periode 1991-1999, Ir. Prabowo, kala
itu. Bagaimana tidak? Input siswa yang masuk ke sekolah-sekolah YPK sangat-sangat
heterogen. Dari yang “asal lulus” sampai pada yang memang benar-benar
excellent. Itu berlangsung sampai sekarang. Ini bisa terwujud karena kompetensi,
komitmen dan dedikasi semua pihak, khususnya gurunya.
Meski tidak luput dari gelombang pasang surut, sekolah-sekolah
YPK terus menapak pasti. Sekolah-sekolah yang diadakan sebagai bagian dari komitmen
Perusahaan terhadap pelayanan pendidikan bagi keluarga karyawan telah menjalankan
fungsinya. Sejarah YPK memang tidak pernah bisa lepas dari perusahaan induknya,
PT. Pupuk Kaltim. Ia menjadi mata rantai yang saling mengait dan mendukung.
Sebagai bagian dari suatu rangkaian sinergi, keberhasilan YPK sulit untuk tidak
diakui sebagai bagian dari kemajuan PT. Pupuk Kaltim. Demikian pula sebaliknya.
Sabtu, 03 Maret 2012
Xbox 360 Version | Mock Ads (NEW – Jan 08) | |
It just keeps spreading… a good throw is over 115m. You can find cheats in comments below or on YouTube PLAY >>> | Slightly different graphics and tweaked flight. A good score is over 140m. PLAY >>> | We have no idea how far you can throw a migrant. But would you even want to????
PLAY >>> |
Rabu, 22 Februari 2012
Wareen Buffet
Warren Buffet
Warren Edward Buffett (lahir
di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 30 Agustus 1930; umur 78 tahun)
adalah seorang investor danpengusaha Amerika Serikat.
Bila saja tujuh keajaiban dunia bisa ditambah
dan tidak hanya terdiri dari karya arsitektur, tapi juga orang, maka
Warren Buffett boleh diusulkan sebagai salah satunya. Bayangkan saja,
dalam sekitar 29 tahun, ia bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS
menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Forbes, majalah ekonomi
kelas dunia, pada 2005 menempatkan Buffett sebagai pengusaha terkaya
kedua di dunia setelah William Gates alias Bill Gates pemilik Microsoft.
Jika kekayaan Gates 46,5 miliar dolar AS,
maka Buffett 44 miliar dolar AS.Keping-keping uang Buffett diperoleh
dari keuntungan sesudah membeli perusahaan-perusahaan terdaftar di pasar
modal yang dapat diakses setiap investor.
Setelah selama 13 tahun berada pada posisi
manusia paling kaya sejagad, akhirnya dominasi Bill Gates harus tergeser
oleh Warren Buffett sebagai manusia paling kaya di dunia versi majalah
Forbes. Kekayaan Buffett sekitar US$ 62 miliar. Posisi nomor dua manusia
paling kaya didunia diduduki Carlos Slim Helú, seorang jutawan dari
Meksiko dengan kekayaan US$ 60 miliar. Sedangkan Bill Gates posisinya
turun ke urutan ke 3 dengan kekayaan US$58 miliar.
Pada tahun 2007, kekayaan Buffett naik
sebanyak US$ 10 miliar dari nilai sebelumnya US$ 52 miliar menjadi US$
62 miliar, nilai kekayaan tersebut setara dengan Rp 570 triliun. Semua
kekayaan Buffett tersebut dihitung berdasarkan nilai sahamnya di
perusahaan Berkshire Hathaway dan aset lainnya yang dimilikinya. Warren
Buffett, seorang pebisnis dan investor yang memiliki ketajaman pikiran
yang diumpamakan Albert Einstein, Picasso dan Croesus digabungkan dalam
satu tubuh. Ya, Warren Buffett yang sering disebut “Oracle from Omaha”
ini telah menggeser dominasi Bill Gates, seorang pendiri raksasa piranti
lunak Microsoft, yang telah mendominasi daftar orang terkaya di dunia
selama kurang lebih 13 tahun.
Sebenarnya bisa saja Bill gates tetap berada
di singgasananya tahun ini, namun langkahnya menawar Yahoo! pada bulan
Februari yang lalu ternyata diragukan pasar, dan hal ini mengakibatkan
turunnya nilai saham Microsoft sampai 13%. Otomatis kekayaan Bill Gates
yang masih tertumpu di Microsoft tersebut juga ikut tergrogoti. Jika
pada pada tahun 2007 harta Buffett naik sebanyak US$ 10 miliar, maka
kekeyaan Bill Gates hanya naik sebanyak US$ 2 miliar menjadi US$ 58
miliar.
Kisah tentang Sang Bijak dari Omaha ini dapat
ditemukan dimana-mana. Sangat banyak buku yang membahas langkah
investor papan atas ini. Langkah-langkah bisnisnya sangat mempesona dan
cerdik sehingga selalu menjadi buruan para wartawan bisnis dan selalu
menjadi perhatian para investor perorangan. Begitu banyak pula media
yang telah menulis tentang sosoknya. Yang menarik hampir setiap langkah
yang diambil Buffet adalah sebuah langkah investasi, dengan membeli
saham perusahaan.
Tahun lalu sempat muncul rumor di milis
investor perorangan bursa Jakarta, bahwa sang investor fundamental
Warren Buffett “berbelanja” saham di Bursa Efek Jakarta. Segera saja
para anggota milis menebak saham apa kira-kira yang akan diborong
investor kelas wahid tersebut. Selain itu, ditoko-toko buku dapat
ditemukan beberapa buku panduan investasi yang mengupas cara-cara sukses
melakukan investasi ala Buffett.
Pria kelahiran 30 Agustus 1930 di Omaha,
Nebraska yang sudah secara total berkecimpung di bursa, boleh disebut
sebagai salah seorang ikon pasar modal. Perjalanan karier suami
almarhumah Susan Buffett di pasar modal sungguh panjang. Setelah
menempuh studi untuk mendapat gelar master di Columbia Graduate Business
School, pada 1951-1954, Buffett bekerja sebagai salesman investasi di
Omaha. Sesudah itu, pria yang mendapat gelar kehormatan The Sage of
Omaha (Orang Pandai dari Omaha) dari warga Kota Omaha, pindah ke New
York untuk bekerja sebagai analis sekuritas di Graham-Newman
Corporation.
Buffett tak lama bekerja di perusahaan milik
Benjamin Graham, salah seorang yang dianggap Buffett sebagai maha guru
pasar modal. Sebab pada 1956-1969 bermodalkan US$ 100 dia mengelelola
dana milik orang-orang kaya Nebraska di Omaha. Perusahaan investasi yang
sukses itu akhirnya dijual dan dibubarkan. Para investornya tersenyum
puas karena rata-rata mengantongi keuntungan 30,4 persen per tahun.
Langkah awal Warren Buffet yang strategis
adalah di tengah menjalankan fungsi sebagai manajer investasi itu, pada
1965 Buffett membeli Berkshire Hartaway seharga US$ 8 per lembar. Tiga
tahun kemudian, ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar perusahaan
tersebut. Dengan cerdik, ia memutar uang perusahaan yang menganggur
dalam bentuk investasi, misalnya dengan membeli perusahaan asuransi,
perusahaan permata, utilitas dan makanan melalui Berkshire Hathaway. Di
tangan Buffett, perusahaan itu terus meroket. Selama lebih dari 34 tahun
para pemegang saham memperoleh tingkat pengembalian tahunan sekitar
24,7 persen. Artinya, siapa saja yang menanam 10 ribu dolar AS pada
1965, maka nilai kekayaannya menjadi 51 juta dolar AS pada 1999. Luar
biasa. Kini, setelah 46 tahun, saham kelas A Berkshire Hathaway telah
meroket luar biasa, dan sempat mencapai US$ 150.000 per lembar saham.
Melalui perusahaan ini pula, ia dapat menguasai saham beberapa
perusahaan kelas dunia (walau tidak menjadi pemegang saham pengendali)
seperti pada Coca Cola, Anheuser-Busch, WellFargo dan Kraft Food.
Langkah bisnis terbarunya, pada desember 2007 lalu ia mengakuisisi
perusahaan manufaktur dan jasa , Momon Holding dengan nilai US$ 4,5
miliar.
Bukan Spekulan.
Pasar bertugas melayani Anda bukan membimbing Anda. Dompetnya dan bukan kearifannya yang Anda butuhkan, katanya suatu saat.
Strategi investasinya sederhana. Dia tak
ingin dipusingkan oleh rumor yang setiap hari berseliweran dikalangan
para investor saham. Warren Buffet berfokus pada perusahaan yang punya
potensi untuk berkembang, tetapi masih berharga murah untuk dibeli.
Langkah investasi Buffet sangat berbeda dari langkah George Soros, sang
spekulan valas (forex) kelas kakap, yang pernah diisukan sebagai orang
yang bertanggungjawab atas merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US$
pada tahun 1998 dan menyebabkan Indonesia Krismon bahkan perdana menteri
malaysia saat itu Mahatir Muhammad sangat beramterhadap Soros karena
dianggap penyebab krismon di ASEAN.Seorang spekulan saham biasanya :
Beli saat harga rendah, berharap dan menunggu, lalu jual kembali saat
harga tinggi. Spekulan saham lebih fokus bermain untuk jangka pendek dan
mendapatkan gain/ keuntungan berupa selisih dari harga jual di kurangi
harga beli. Robert T kiyosaki sendiri menyebut investor jenis ini
sebenarnya bukan investor yang melakukan investasi, tetapi lebih mirip
penjudi dipasar saham (spekulasi). Investor jenis juga ini dikenal
sebagai investor “ji-go-bur”, investor yang jika sudah mendapatkan
keuntungan ala jigo-gocap, beli saham pada harga Rp 25 lalu jual kembali
pada harga Rp 50, bahkan spekulan saham seringkali membeli saham di
pagi hari dan menjualnya di sore hari.
Keputusannya melakukan investasi didasarkan
pada nilai intrinsik perusahaan, tidak pada kenaikan harga saham yang
didongkrak alias “digoreng”.
Warren Buffett memegang saham (melakukan
investasi) dalam jangka panjang dan tidak melakukan transaksi jual beli
saham dalam jangka pendek. Mungkin banyak orang yang belum tahu satu hal
yang selalu dilakukan Warren Buffett dan menjadi pertimbangannya dalam
membeli saham sebuah perusahaan, yaitu melihat apakah cerobong asap
perusahaan masih mengepul, baginya ini merupakan salah satu indokator
perusahaan tersebut benar-benar masih eksis dan operasional.
Selain itu, Warren Buffett hanya mau
melakukan investasi pada perusahaan yang bisnis atau produknya ia kenal
dengan baik. Warren Buffet tidak pernah menggunakan prinsip “membeli
saham” tetapi “membeli bisnis” (buying a business not share).
Ia membeli saham coca-cola dan tidak pernah
menjualnya, walau saham Coca-Cola sempat jatuh pada tahun 1998-1999, ia
tetap melihat pada tren jangka panjang dan tetap memertahankan saham
Coca-Cola hingga saat ini.
Itulah sebabnya, ia tidak pernah mau membeli
saham Microsoft atau perusahaan dotcom. Pada saat tahun 2.000 – an
bisnis internet booming, eforia melanda semua orang di pasar saham dan
beramai-ramai membeli saham dotcom. Tetapi Waren Buffett tidak
ikut-ikutan membeli saham dotcom seperti halnya investor lain. Walaupun
ia pernah ditertawakan investor lain karna ia tidak mau membeli saham
dotcom seperti yang lainnya, sekarang justru ia yang tertawa paling
akhir karena ternyata sebagian besar investasi di dotcom tersebut
hangus. Ia selamat dari badai dotcom awal tahun 2.000-an karena ia tidak
mengenal bisnis dotcom dan oleh karenanya tidak berinvestasi disana. Ia
bukan seoran investor yang ikut-ikutan, tetapi memiliki pertimbangan
bisnis sendiri didalam dirinya. Saham perusahaan berbasis internet
seperti Global Crossing dan Etoys.com pernah mencapai US$ 80 per unit,
namun sekarang saham-saham tersebut sudah tidak berharga. Tentu saja
penilaian warren Buffet tidak cocok pas untuk saham Google.
Warren Buffett dalam membeli sebuah saham
perusahaan yang masuk dalam kreterianya, tidak pusing dengan tabel,
rumus grafis dan analisis teknikal. Hal yang lebih di analisanya adalah
fundamantal perusahaan tersebut. Buku favoritnya ialah The Intelligent
Investor karya Ben Graham, gurunya. menurut Graham, berinvestasi adalah
berkenaan dengan bagaimana memahami gambaran besar, dan bukan terpaku
pada detail-detail teknis.
Dua guru Warren Buffett mengaku mengagumi
pula, selain Benjamin Graham, Philip Fisher. Dua orang yang dianggap
sebagai maha guru oleh Buffett memiliki karakter investasi yang berbeda.
Graham lebih dikenal dengan strategi investasi nilai. Saat memilih
saham, Graham selalu mendasarkan pada analisis fundamental keuangan
perusahaan dan strategi diversifikasi. Artinya, Graham menekankan pada
kriteria kuantitatif, selalu mencari saham yang harga pasar jauh di
bawah harga wajar. Sebaliknya, Philip Fisher lebih menekankan pada
kriteria kualitatif. Menurut Fisher, sebelum membeli saham sebuah
perusahaan, lihat dulu tim manajemen pengelolanya, bagaimana cara
perusahaan tersebut dikelola. Buffett melihat, ada kesamaan dari kedua
orang pakar tersebut. Keduanya sukses dan sama-sama berpikir jangka
panjang untuk setiap investasi. Graham misalnya menganjurkan agar
investor memilih saham yang layak dipegang, meski pun pasar saham
mendadak tutup besok. Sedangkan Fisher memberi contoh lewat cara dia
memegang saham Texas Instrument, yang dibeli sejak awal perusahaan
tersebut melakukan private placement. Nah, Buffett sang brilian, mencoba
menggabung strategi Graham dan Fisher.
Selalu Menciptkan Nilai Tambah.
Perusahaan yang dibelinya akan diperbaiki
sebaik mungkin, fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja
keuangannya semakin sehat dan baik. Perusahaan yang sebelumnya akan
gulung tikar, olehnya bisa dirubah menjadi perusahaan seksi yang ibarat
gula yang sangat menarik untuk dikerubuti oleh para investor. Jangan
heran jika harga saham Berkshire Hathaway – - perusahaan yang digunakan
sebagai alat untuk membeli banyak perusahaan – - harga sahamnya terus
meningkat di pasar modal.
Namun, strategi bisnis Warren Buffett yang
didasarkan pada kesabaran dan ketelatenan itu mungkin lebih cocok
diterapkan pada negara dimana bursa sahamnya memiliki sistem yang bagus
dan kuat, dimana kontrol pengawas harus kuat dan selain itu emiten
(perusahaan penerbit saham) haruslah jujur. Namun dibeberapa bagian
dunia ini tidak semua sistem bursa sahamnya bagus dan kuat, karena ada
yang pengawas bursanya bisa disuap dan berisi perusahaan yang tidak
kredibel.
Inti Dari Cara Buffett Memilih Saham
*. Buffett selalu membeli perusahaan yang
bisnisnya sederhana dapat dipahami. Perusahaan memiliki kinerja masa
lalu yang konsisten dan juga memiliki prospek jangka panjang yang
menjanjikan. Dasar inilah yang membuat Buffett tidak mau masuk ke
Microsoft. Jika Anda tak memahami bisnis suatu perusahaan, Anda tak
dapat membuat penilaian rasional terhadap nilai investasinya. Selain
itu, manajemen perusahaan harus memiliki tiga persyaratan, yaitu harus
rasional, terbuka kepada pemegang saham, tidak meniru manajemen
perusahaan lain dan harus mengalokasikan uang perusahaan ke investasi
yang memiliki nilai tambah bagi pemegang saham.
*. Buffett akan membeli perusahaan yang
tingkat pengembalian ekuitas (ROE) bagus, bukannya pendapatan per saham.
Selisih laba mesti tinggi dan setiap dolar yang ditahan oleh
perusahaan, perusahaan dapat menciptakan minimal sedolar nilai pasar
perusahaan.
*. Buffett hanya membeli saham jika harganya
menarik. Maksudnya, adalah saat harga saham jatuh ke bawah harga wajar
hasil analisis, dengan dasar perusahaan itu beroperasi terus dan sehat.
Selisih harga pasar dan harga wajar ini berfungsi sebagai marjin aman
(margin of safety), yang dapat mengurangi kerugian karena salah hitung.
Marjin ini juga jadi salah satu sumber keuntungan jika saham kembali ke
harga normal.
Cerita masa kecil Warren Buffett
Kekayaan Warren Buffett yang luar biasa
banyak itu tidak terkumpul dalam satu dua tahun. Tetapi dimulai dari
masa mudanya, dimana dia mulai memutar otak dalam mengembangkan asetnya.
Kemampuan finansialnya sudah terasah sejak kecil, pada waktu anak-anak
sebayanya senang bermain sepakbola. Dan dia adalah seorang individu yang
bisa mengambil pelajaran dari masa kecilnya.
Warren Buffet kecil, pada saat berusia enam
tahun, membeli 6 Coca-Cola dari toko kakeknya seharga 20 sen. Dan
kemudian dia menjual kembali kaleng-kaleng bekas minuman tersebut dengan
harga nikel dan mendapatkan untung sebesar 5 sen.
Anak dari tiga bersaudara ini mulai
menciptakan “nilai tambah”. Misalnya, pada usai 11 tahun, ia nyambi
sebagai seorang loper koran. Tetapi dia mengunakan sebagian waktunya
untuk mengelilingi lapangan golf, mencari bola golf yang hilang, lalu
kemudian menjual bola golf yang dia temukan kepada para pemain golf
disekitar lapangan golf tersebut dengan harga murah.
Masih pada usia 11 tahun, Warren Buffett
mendapatkan pelajaran penting dalam berinvestasi, yaitu : BERSABARLAH !
Ceritanya begini, pada saat ia membeli saham pertamanya, berupa tiga
unit saham Cities Service Preferred dengan harga US$ 38,25 per saham
untuk dia dan kakaknya, Doris. Beberapa waktu setelah membeli saham
tersebut, ternyata harga saham tersebut malah berkurang menjadi US$ 27
per saham. Dengan perasaan was-was dan penuh kesabaran ia menunggu harga
saham tersebut naik dan tidak mengalami kerugian, dan perlahan-lahan
harga saham tersebut kembali naik dan pada saat harga saham tersebut
mencapai US$ 40, ia menjualnya.
Dengan demikian ia mendapatkan untung hampir
US$ 2 per lembar. Namun, kemudian ia menyesal, karena ternyata harga
saham Cities Service Preferred terus meroket mencapai US$ 200 per
sahamnya. Dari kejadian tersebut dia mendapatkan pelajaran untuk tidak
terburu-buru menjual sahamnya.
Pada saat berusia 14 tahun dan masih berada
di bangku SMA, sambil bekerja ia bisa menghasilkan US$ 1,200, uang
tersebut digunakannya untuk membeli tanah pertanian seluas 40 ha,
setelah itu tanah tersebut ia sewakan kepada petani lokal. Dengan
demikian ia sudah dapat menciptakan passive income dari sewa tanah
tersebut.
Kedemawanan sangat tinggi
Kematian orang yang dicintai sering kali
membawa dampak yang besar kepada orang yang ditinggalkan. demikianlah
yang terjadi kepada orang terkaya nomor 1 di dunia tahun 2008, Warren
Buffet. setelah Susan, istrinya meninggal tahun 2004 lalu, Buffet merasa
hidupnya kosong. ia mengaku shock dengan kematian istrinya yang saat
itu berusia 72 tahun. Ia hampir tidak pecaya ketika Tuhan memanggil
istrinya. Sejak saat itu ia terus berpikir bagaimana ia dapat hidup
dengan bahagia dan tentram salama sisa hidupnya. Setelah berbulan-bulan
merenung, Buffet membuat keputusan yang sangat mengejutkan semua orang,
yaitu menyumbangkan hampir 85% harta yang ia miliki.
Pada bulan Juni 2006, Warren Buffett
mendermakan 10 juta sahamnya di Berkshire senilai US$ 30,7 miliar alias
sekitar 300 triliun rupiah, hampir separo anggaran belanja negara (APBN)
kita tahun 2007 kepada yayasan Bill & Melinda Gates yayasan ini
mendedikasikan kegiatannya untuk memberantas kemiskinan dan memajukan
pendidikan negara dunia ketiga. Selain itu, ia juga menyumbangkan
hartanya berupa saham di Berkshire sebesar US$ 6,7 miliar untuk yayasan
Susan Thompson Buffett.
Ia juga memberikan donasi untuk calon
presiden dari partai demokrat Amerika, Barrack Obama dan Hillary
Clinton. Tidak ada alasan lain bagi Buffet untuk menyumbangkan hartanya
itu selain pesan istrinya. Sebelum meninggal, istrinya memang sempat
memberikan amanat agar ia mau berbagi kekayaannya kepada irang yang
membutuhkan.. Jumlah sumbangan amal Buffett tercatat sebagai sumbangan
terbesar dalam sejarah Amerika.
Sebenarnya Buffet bisa saja menyumbangkan
dananya kepada yayasan Buffet Foundation yang ia dirikan, namun ternyata
pria 75 tahun ini lebih memilih kekayaannya pada Gates Foundation.
“saya sangat mengenal Bill dan Melinda. Saya sering menghabiskan waktu
bersama mereka. Dan selama ini, saya mulai mengagumi apa yang mereka
lakukan dengan yayasan mereka itu. Bill membaca ribuan halaman tentang
kemajuan medis dan cara memberikan bantuan tiap tahunnya, saya megenal
dua orang yang sangat sukses dan saya tahu apa yang mereka lakukan. Saat
itu, saya sadar telah menemukan kendaraan yang tepat untuk mencapai
tujuan saya”. Ujarnya.
Pria sederhana
Warren Buffett walau menjadi manusia terkaya
sejagad tetap sederhana dan tinggal di kawasan Dundee, Omaha, yang
dibeli olehnya pada tahun 1958. Ia juga bersahabat baik dengan pasangan
Bill dan Melinda Gates.
Sesungguhnya Warren Buffett pernah berjanji
untuk menyumbangkan kekayaannya setelah ia meninggal. Namun, tampaknya
ia bertindak lebih cepat dari dugaan, karena Dengan hartanya yang begitu
melimpah, Buffett bisa saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia
maui. Namun ia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat
dekade lalu di Omaha. Menurut majalah Adbuster
(http://adbusters.org/the_magazine/61/Avarice_As_An_Art.html), ia hanya
punya dua jet pribadi dan satu yacht mewah untuk untuk ber-glamour-ria.
Kalah jauh dibanding kemewahan para pebisnis dan pesohor lain yang
kekayaannya justru terpaut jauh di bawahnya.
Buffet sama sekali tidak pernah ingin
mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya. Ia ingin anak-anaknya sukses
dengan usaha sendiri dan bukan mengandalkan kekayaan orang tua mereka.
“Bukan hal rasional dan benar untuk membanjiri mereka dengan uang. Kalau
anda melakukan itu, mereka akan menjadi besar kepala dan hanya
mengandalkan warisan dari orang tuanya” kata Buffet.
Ia pun berkonsultasi dengan anak-anak dan
orang terdekatnya akan rencananya menyumbangkan 85% dari kekayaannya.
Berat untuk diterima bagi keluarganya, karena hal ini akan mendatangkan
perubahan besar bagi keluarganya. Namun keluarganya pun mengerti
keputusan sang ayah.
Ia berharap tindakannya itu mengilhami orang
kaya yang bergemilang harta untuk mengikuti dia. “ supaya harapan kecil
bahwa yang saya lakukan ini mendorong orang yang sangat kaya lainnya
untuk mengembangkan sikap cinta terhadap sesama dan suka menderma”.
Katanya.
Buffet mengaku sudah cukup puas dengan apa
yang ia miliki sekarang dan apa yang ia sudah pernah rasakan sampai saat
ini. “ ini bukanlah hal gila seperti seorang yang mati dengan membawa 1
miliar dolar kedalam liang kuburnya. Satu masalah yang dihadapi
sebagian orang kaya adalah ketika mereka sudah tua. Saat itu, mereka
sudah tidak berada di tahun kejayaan mereka dan tidak punya banyak waktu
lagi untuk mengalokasikan uang mereka. Saya sangat beruntung karena
saat ini saya masih bisa bertindak seperti orang yang lebih muda,”
katanya. “ saya menjadi kaya bukan karena punya tambang emas atau
warisan. Tapi semua itu lahir karena kerja keras dan keterampilan yang
benar di tempat yang tepat pada waktu yang tepat pula,” kenangnya.
PESAN WARREN BUFFET UNTUK ANAK MUDA :
Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:
Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG….
Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri Anda NYAMAN…
Jangan lakukan apa yang orang lain katakan.
Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda
merasa nyaman (feel good)
Jangan membeli barang karena merknya. Kenakanlah pakaian yang memang membuat Anda merasa nyaman.
Jangan menghabiskan uang Anda untuk
barang-barang yang tidak penting. Gunakanlah uang Anda secara bijaksana
untuk kebutuhan yang memang benar-benar Anda perlukan.
Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda.
“Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain
kesempatan untuk mengatur hidup Anda?. Hiduplah dengan gaya Anda
sendiri, yang penting Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda
bahagia…
Senin, 20 Februari 2012
Sejarah musik indonesia
SEJARAH MUSIK INDONESIA
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan sejarah Musik Indonesia . tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air ( Indonesia ) hingga saat ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyata perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya Indonesia.
Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia.
Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang.
A. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi)
Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata lain diselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini.
Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte der Musik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar: orang Australide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia Tengah) dan orang Negrito (mungkin dari India).
Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi besar :
1. Imigrasi Pra-Melayu
Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan Mongolia.
Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut.
Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. dengan nama
Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang).
Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya. Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian. Seperti xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda: sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand, ‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 Masehi. yang tersebar diseluruh
2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum Masehi)
Menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu daerah Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan suku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia ke Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954) yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang kemudian berkembang sendiri-sendiri). Teori ini pada jaman sekarang didukung oleh hampir semua ahli sejarah. bernama
Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka mempengaruhi juga kebudayaan musik.
Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, karena di dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara.
Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi.
Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuran besar, maka musiknya berat.
Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan Denis StevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namun kemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak ada catatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. tangga nada
Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke IndonesiaJawa. Rupa-rupanya mula-mula dipakai untuk upacara mendatangkan hujan secara magig (mistik). ternyata ditemukan dalam penggalian di
Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapi terjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besi yang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia diperkirakan tidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun kemudian terbukti bahwa orang Jawa waktu abad-abad pertama Masehi menjadi ahli dalam hal mengolah logam, terutama perunggu.
B. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12)
Suatu ‘revolusi’ terjadi pada abad 1 Sebelum Masehi di waktu dibuat kapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka lalu lintas ke Indonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan lalu lintas terjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangi daerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan. Maka pengaruh India di Indonesia dan tambah besar, baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan.
Dari dokumen-dokumen dan penemuan nampak bahwa agama Budha masuk kepulauan IndonesiaSumatera pada awal abad 7 Masehi dalam kerajaan Sriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahan abad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi PrambananIndonesia dari masa lalu sampai sekarang. pada abad 4 Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yang menjadi kebanggaan bangsa
Selain tangga nada Pelog dipakai juga tangga nada Slendro yang bentuk dan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada abad 8 Masehi. Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata Endra atas petunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selalu demikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India. ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil), sama halnya dengan tangga nada
Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa Sansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah bebas dalam banyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari fragmen-fragmen drama ini sangat disukai. Sesudah abad 9 Masehi terdapat terjemahan dalam bahasa Jawa dan paling sedikit sejak abad 11 Masehi dipentaskan di Jawa. Selain Pementasan tari berkembanglah pula versi wayang, suatu tradisi yang nampaknya berasal dari jaman pra-Hindu.
Waktu orang Hindu datang ke Jawa, maka mereka telah menemukan bermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alat musik local maupun alat musik yang diimpor dari India seperti gendamg, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron, bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik mula-mula dimainkan menurut kebiasaan India.
Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa. Tidak semua alat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam perkembangan waktu selanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik ini telah dipakai sebelum jaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan pemain.
Bahwa seni musik sejak dulu di Jawa mendapat suatu penghargaan tinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin menyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah alat lain yang sebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman. Bahwa terjadilah suatu perkembangan musik gamelan (sampai sekarang) membuktikan betapa tinggi musik ini hingga tidak ada bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara.
Pada masa abad 11 pusat politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh Jawa (1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada abad 13. Wilayah kekuasaan sampai Kerajaan Majapahit (didirikan oleh Raden Wijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan patihnya Gajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak kejayaan Majapahit dengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh kepulauan (termasuk kerajaan Sriwijaya) masuk dalam wilayah Nusantara (itu nama wilayah kerajaan Majapahit di luar pulau Jawa).
Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di Jawa di bawa ke seluruh Nusantara.
Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain, namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain: ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis) adalah ciri khasnya.
Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian, menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling.
Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang dipakai terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat yang keras seperti di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain misalnya di Nias dan Flores Barat.
Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata merupakan ansambel macam ini juga.
Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkes gamelan sesudah jaman Hindu.
Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu.
1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera.
1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan Maluku(1522). Sementara itu di Jawakerajaan Demak, Kerajaan Islam (1500-1546). berdiri
Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauan di luar Jawa.
Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik Arab: misalnya rebana, rebab, gambus.
Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk dan cara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera, Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga dawai.
Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana. Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi dengan alat seperti biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi orkes gambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu proses pengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia.
C. Jaman Modern / Masa Kini
Banyak tema legu dalam bermusik. Sehingga karya para musisi terdahulu masih enak dan layak di perkembangan dunia musik modern yang semakin meningkat telah merambah berbagai aspek kehidupan masyarakat serta berkesinambungan dari generasi ke generasi sehingga telah menghasilkan begitu banyak karya yang patut di banggakan. Pesatnya kemajuan industri musik di tanah air pada saat ini di imbangi dengan banyak bermunculannya insan – insan musik yang mendatangkan angin segar bagi industri tersebut. Seperti halnya dunia film, dunia musik juga mempunyai pasar serta penggemar yang banyak dengan aliran musik yang di anutnya, maka berlombalah grup grup musik, duo, maupun solo untuk meniru. Dengan banyak bermunculannya pendatang baru di dunia musik, maka banyak pula karya- karyaserya penghargaan – penghargaantentang musik yang sudah di hasilkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ditingkatkan dandikembangkan bakat generasi muda Indonesia di bidang musik, khususnya mengenai sejarah, perkembangan serta pengetahuan tentang dunia musik yang sifatnya universal tersebut. Selain itu mereka juga diharapkanmampu untuk memperkenalkan karya – karyake kancah nasional maupun internasional, sebagai hal yang patutdibanggakan, dikembangkan, dipertahankan serta di lstarikankeberadaannya. Mengingat untuk perkembangan dunia musik modern itu sendiri di Indonesia belum ada wadah yang dapat memberi informasi yang akurat tentang segala hal tentang dunia musik moderndi Indonesia. Sedangkan fasilitas untuk mleakukan pelestarian terhadap karya- karya serta penghargaan musik tersebut belum benar – benar ada. Oleh karena itu diharapkan adanya suatu wadah yang dapat menampung karya, penghargaan, minat serta aspirasi yang dapat meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang musik modern yang merupakan salah satu warisan khasanah budaya Indonesia.
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asing dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1. Musik Daerah/Tradisional
Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
2. Instrumen Musik Petik
Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
3. Instrument Musik Gesek
Antara lain : Rebab dan Ohyan.
4. Instrument Musik Tiup
Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.
2. Musik Keroncong
Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
3. Musik Dangdut
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya.
4. Musik Perjuangan
Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air, dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
5. Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
PENUTUP
Musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan sejarah Musik Indonesia . tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air ( Indonesia ) hingga saat ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyata perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya Indonesia.
Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia.
Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang.
A. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi)
Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata lain diselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini.
Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte der Musik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar: orang Australide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia Tengah) dan orang Negrito (mungkin dari India).
Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi besar :
1. Imigrasi Pra-Melayu
Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan Mongolia.
Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut.
Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. dengan nama
Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang).
Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya. Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian. Seperti xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda: sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand, ‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 Masehi. yang tersebar diseluruh
2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum Masehi)
Menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu daerah Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan suku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia ke Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954) yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang kemudian berkembang sendiri-sendiri). Teori ini pada jaman sekarang didukung oleh hampir semua ahli sejarah. bernama
Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka mempengaruhi juga kebudayaan musik.
Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, karena di dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara.
Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi.
Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuran besar, maka musiknya berat.
Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan Denis StevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namun kemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak ada catatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. tangga nada
Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke IndonesiaJawa. Rupa-rupanya mula-mula dipakai untuk upacara mendatangkan hujan secara magig (mistik). ternyata ditemukan dalam penggalian di
Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapi terjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besi yang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia diperkirakan tidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun kemudian terbukti bahwa orang Jawa waktu abad-abad pertama Masehi menjadi ahli dalam hal mengolah logam, terutama perunggu.
B. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12)
Suatu ‘revolusi’ terjadi pada abad 1 Sebelum Masehi di waktu dibuat kapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka lalu lintas ke Indonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan lalu lintas terjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangi daerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan. Maka pengaruh India di Indonesia dan tambah besar, baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan.
Dari dokumen-dokumen dan penemuan nampak bahwa agama Budha masuk kepulauan IndonesiaSumatera pada awal abad 7 Masehi dalam kerajaan Sriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahan abad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi PrambananIndonesia dari masa lalu sampai sekarang. pada abad 4 Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yang menjadi kebanggaan bangsa
Selain tangga nada Pelog dipakai juga tangga nada Slendro yang bentuk dan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada abad 8 Masehi. Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata Endra atas petunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selalu demikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India. ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil), sama halnya dengan tangga nada
Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa Sansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah bebas dalam banyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari fragmen-fragmen drama ini sangat disukai. Sesudah abad 9 Masehi terdapat terjemahan dalam bahasa Jawa dan paling sedikit sejak abad 11 Masehi dipentaskan di Jawa. Selain Pementasan tari berkembanglah pula versi wayang, suatu tradisi yang nampaknya berasal dari jaman pra-Hindu.
Waktu orang Hindu datang ke Jawa, maka mereka telah menemukan bermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alat musik local maupun alat musik yang diimpor dari India seperti gendamg, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron, bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik mula-mula dimainkan menurut kebiasaan India.
Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa. Tidak semua alat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam perkembangan waktu selanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik ini telah dipakai sebelum jaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan pemain.
Bahwa seni musik sejak dulu di Jawa mendapat suatu penghargaan tinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin menyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah alat lain yang sebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman. Bahwa terjadilah suatu perkembangan musik gamelan (sampai sekarang) membuktikan betapa tinggi musik ini hingga tidak ada bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara.
Pada masa abad 11 pusat politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh Jawa (1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada abad 13. Wilayah kekuasaan sampai Kerajaan Majapahit (didirikan oleh Raden Wijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan patihnya Gajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak kejayaan Majapahit dengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh kepulauan (termasuk kerajaan Sriwijaya) masuk dalam wilayah Nusantara (itu nama wilayah kerajaan Majapahit di luar pulau Jawa).
Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di Jawa di bawa ke seluruh Nusantara.
Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain, namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain: ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis) adalah ciri khasnya.
Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian, menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling.
Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang dipakai terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat yang keras seperti di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain misalnya di Nias dan Flores Barat.
Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata merupakan ansambel macam ini juga.
Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkes gamelan sesudah jaman Hindu.
Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu.
1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera.
1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan Maluku(1522). Sementara itu di Jawakerajaan Demak, Kerajaan Islam (1500-1546). berdiri
Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauan di luar Jawa.
Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik Arab: misalnya rebana, rebab, gambus.
Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk dan cara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera, Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga dawai.
Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana. Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi dengan alat seperti biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi orkes gambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu proses pengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia.
C. Jaman Modern / Masa Kini
Banyak tema legu dalam bermusik. Sehingga karya para musisi terdahulu masih enak dan layak di perkembangan dunia musik modern yang semakin meningkat telah merambah berbagai aspek kehidupan masyarakat serta berkesinambungan dari generasi ke generasi sehingga telah menghasilkan begitu banyak karya yang patut di banggakan. Pesatnya kemajuan industri musik di tanah air pada saat ini di imbangi dengan banyak bermunculannya insan – insan musik yang mendatangkan angin segar bagi industri tersebut. Seperti halnya dunia film, dunia musik juga mempunyai pasar serta penggemar yang banyak dengan aliran musik yang di anutnya, maka berlombalah grup grup musik, duo, maupun solo untuk meniru. Dengan banyak bermunculannya pendatang baru di dunia musik, maka banyak pula karya- karyaserya penghargaan – penghargaantentang musik yang sudah di hasilkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ditingkatkan dandikembangkan bakat generasi muda Indonesia di bidang musik, khususnya mengenai sejarah, perkembangan serta pengetahuan tentang dunia musik yang sifatnya universal tersebut. Selain itu mereka juga diharapkanmampu untuk memperkenalkan karya – karyake kancah nasional maupun internasional, sebagai hal yang patutdibanggakan, dikembangkan, dipertahankan serta di lstarikankeberadaannya. Mengingat untuk perkembangan dunia musik modern itu sendiri di Indonesia belum ada wadah yang dapat memberi informasi yang akurat tentang segala hal tentang dunia musik moderndi Indonesia. Sedangkan fasilitas untuk mleakukan pelestarian terhadap karya- karya serta penghargaan musik tersebut belum benar – benar ada. Oleh karena itu diharapkan adanya suatu wadah yang dapat menampung karya, penghargaan, minat serta aspirasi yang dapat meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang musik modern yang merupakan salah satu warisan khasanah budaya Indonesia.
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asing dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1. Musik Daerah/Tradisional
Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
2. Instrumen Musik Petik
Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
3. Instrument Musik Gesek
Antara lain : Rebab dan Ohyan.
4. Instrument Musik Tiup
Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.
2. Musik Keroncong
Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
3. Musik Dangdut
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya.
4. Musik Perjuangan
Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air, dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
5. Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
PENUTUP
Musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Jumat, 17 Februari 2012
info dash 8
DHC-8 Dash 8
Regional Airliner
The de Havilland Canada DHC-8 (Dash 8) is a family of regional airliner produced by the Canadian manufacturer de Havilland Aircraft of Canada Ltd., today Bombardier Aerospace.
Crew | 2 | |
Passengers | 39 (78) | |
Propulsion | 2 Turboprop Engines | |
Engine Model | Pratt & Whitney Canada PW120A (PW150A) | |
Engine Power (each) | 1491 (3415) kW | 2000 (4580) shp |
Speed | 496 (669) km/h | 268 (361) kts 308 (415) mph |
Service Ceiling | 7.620 m | 25.000 ft |
Range | 1.520 (2.626) km | 821 (1.418) NM 945 (1.632) mi. |
Empty Weight | 9.979 (17.186) kg | 22.000 (37.888) lbs |
max. Takeoff Weight | 15.650 (29.257) kg | 34.502 (64.500) lbs |
max. Landing Weight | 15.650 (28.009) kg | 34.502 (61.750) lbs |
Wing Span | 25,91 (28,42) m | 85,0 (93,2) ft |
Wing Area | 54,0 (63,1) m² | 581 (679) ft² |
Length | 22,25 (32,84) m | 73,0 (107,7) ft |
Height | 7,49 (8,34) m | 24,6 (27,4) ft |
First Flight | 20.06.1983 (31.01.1998) | |
Production Status | in production | |
Developed from | de Havilland Canada DHC-7 | |
ICAO Code | DH8A, DH8B, DH8C, DH8D | |
IATA Code | DH8, DH1, DH2, DH3, DH4 | |
FAA TCDS | A13NM | |
EASA TCDS | A.191 | |
other TCDS | TC Canada A-142 | |
Data for (Version) | DHC-8 Dash 8 Serie 100 (Q400 DHC-8-402) | |
Variants | DHC-8-101, DHC-8-102, DHC-8-103, DHC-8-106, DHC-8M-100, CC-142, CT-142, E-9A, DHC-8-201, DHC-8-202, Q200, DHC-8-301, DHC-8-311, DHC-8-314, DHC-8-315, Q300, DHC-8-400, DHC-8-401, DH |
RemarksThe DHC-8 is a development of the de Havilland Canada DHC-7 (Dash 7). The current production model is the Bombardier Q400 NextGen.
The DHC-8 (Dash 8) Series 100 was the first production version for 39 passengers, powered by PW120A or PW121 engines with 1491 kW (2000 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 200, later Bombardier Q200 is a more powerful version of the Series 100, powered by PW123/PW123A/PW123B engines with 1600 kW (2150 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 300, later Q300 is a stretched version (+ 3,43 m / 11 ft) for 56 passengers, powered by PW123/PW123B/PW123E engines with 1600 kW (2150 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 400, later Q400 is a further stretched version (+6,83m /22ft 5in compared to the Series 300) for 78 passengers, powered by PW150A engines.
The DHC-8 (Dash 8) Series 100 was the first production version for 39 passengers, powered by PW120A or PW121 engines with 1491 kW (2000 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 200, later Bombardier Q200 is a more powerful version of the Series 100, powered by PW123/PW123A/PW123B engines with 1600 kW (2150 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 300, later Q300 is a stretched version (+ 3,43 m / 11 ft) for 56 passengers, powered by PW123/PW123B/PW123E engines with 1600 kW (2150 shp).
The DHC-8 (Dash 8) Series 400, later Q400 is a further stretched version (+6,83m /22ft 5in compared to the Series 300) for 78 passengers, powered by PW150A engines.
[Photo-ID: 657] © Karsten Palt 2007-09-09 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-314Q Dash 8 Austrian Arrows Reg.: OE-LTP c/n: 554 | |
[Frankfurt am Main (EDDF / FRA)] |
[Photo-ID: 1828] © Karsten Palt 2009-04-03 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-314Q Dash 8 InterSky Reg.: OE-LIC c/n: 503 | |
[Friedrichshafen (EDNY / FDH)] |
[Photo-ID: 1830] © Karsten Palt 2009-04-03 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-314Q Dash 8 InterSky Reg.: OE-LSB c/n: 525 | |
[Friedrichshafen (EDNY / FDH)] |
[Photo-ID: 2913] © Karsten Palt 2009-09-06 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-314Q Dash 8 Tyrolean Airways Reg.: OE-LTM c/n: 527 Austrian Arrows | |
[Frankfurt am Main (EDDF / FRA)] |
[Photo-ID: 1829] © Karsten Palt 2009-04-03 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-315Q Dash 8 InterSky Reg.: OE-LIE c/n: 546 | |
[Friedrichshafen (EDNY / FDH)] |
[Photo-ID: 1872] © Karsten Palt 2009-04-04 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-402Q Croatia Airlines Reg.: 9A-CQA c/n: 4205 | |
[Zürich (LSZH / ZRH)] |
[Photo-ID: 2034] © Karsten Palt 2009-04-05 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-402Q Tyrolean Airways Reg.: OE-LGC c/n: 4026 Austrian Arrows | |
[Frankfurt am Main (EDDF / FRA)] |
[Photo-ID: 2035] © Karsten Palt 2009-04-05 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-402Q Tyrolean Airways Reg.: OE-LGE c/n: 4042 Austrian Arrows | |
[Frankfurt am Main (EDDF / FRA)] |
[Photo-ID: 4089] © Karsten Palt 2010-08-21 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-402Q Dash 8 Air Berlin Reg.: D-ABQJ c/n: 4274 opd by LGW | |
[Düsseldorf International (EDDL / DUS)] |
[Photo-ID: 377] © Karsten Palt 2007-06-22 | |
De Havilland Canada / Bombardier DHC-8-402Q Dash 8 flybe - British European Reg.: G-JECS c/n: 4142 | |
[Amsterdam-Schiphol (EHAM / AMS)] |
Langganan:
Postingan (Atom)