Bontang tahun 1980. Hutan-hutan baru saja dibuka. Pemukiman yang terdiri dari camp-camp tempat menampung karyawan PT. Pupuk Kaltim baru beberapa. Jalan-jalan penuh lumpur sampai ke lutut. Para pionir berkutat mengerjakan proyek pabrik Kaltim-1 yang merupakan cikal bakal berdirinya kompleks pabrik pupuk PT. Pupuk Kaltim (Persero). Demikianlah situasi dan kondisi saat itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, jerit tangis gelak tawa anak-anak
mulai mewarnai kehidupan yang terasing ini. Kehadiran keluarga para karyawan
ini mulai menghentakkan pikiran akan pentingnya pendidikan. Mereka ingin anak-anak
mereka mendapat pendidikan yang baik. Di lain sisi di Bontang pada saat itu
belum tersedia sekolah yang memadai untuk pendidikan anak-anaknya. Kesulitan
mendapatkan pendidikan yang diinginkan pada waktu itu membuat para pimpinan
perusahaan mulai berpikir tentang pentingnya keberadaan sebuah lembaga pendidikan.
Maka didiirikanlah sebuah TK sederhana pada tanggal 17 Agustus 1981 yang berlokasi
di PSH (sekarang Hotel Equator). TK itu adalah TK Ganesha yang diresmikan oleh
Dirut PT. Pupuk Kaltim saat itu, Ir. James Simanjuntak. Inilah cikal bakal Yayasan
Pupuk kaltim (YPK). Sejarahpun dimulai. Setahun kemudian didirikanlah sebuah
SD, masih di lokasi yang sama. Inilah salah satu daya tarik bagi karyawan yang
datang berikutnya mau berkarya di daerah terpencil ini.
Tanggal 17 Mei 1982 dibentuklah Panitia Pendidikan Keluarga
PT. Pupuk Kaltim (Persero) yang diketuai oleh Gabriel S. Trisunjata dengan anggota
Bachtiar Effendi, Taufik Amrullah, Rosma Asrin Yacob, Sjahid Daroini, Iman Santoso,
Joris de Fretes, Deddy Soedarsono, Rustono Rusmin, dan Adam Arifin. Panitia
inilah yang membidani pendirian TK dan SD YPK yang permanen yang berlokasi di
kompleks perumahan PC VI PT. Pupuk Kaltim. Dan tonggak penting dalam catatan
sejarah pendidikan di PT. Pupuk Kaltim tergelar dengan didirikannya YPK pada
tanggal 23 Februari 1983.
Sejarah tidak berhenti di situ saja karena peristiwa penting
lainnya juga terjadi pada tahun tersebut yaitu dengan dibukanya SMP YPK. Ini
adalah sebagai kosekuensi dari semakin banyaknya karyawan yang membawa keluarganya
ke Bontang. Pada awalnya baru dibuka 2 kelas dan tempatnyapun masih menumpang
di SD (sekarang SD-1). Kegiatan belajarnyapun dilakukan siang hari (mulai jam
13.00) setelah jam kegiatan SD selesai. Itu berlangsung sampai beberapa tahun.
Barulah pada tanggal 17 September 1986 gedung permanen SMP YPK diresmikan pemakaiannya
oleh Ir. Nanang S. Sutadji, Direktur Teknik PT. Pupuk Kaltim saat itu. Dengan
demikian berakhirlah masa menumpang.
Tahun-tahun berjalan, dengan disadari atau tidak, ternyata
siswa-siswi SMP sudah duduk di kelas akhir. Permasalahan kebutuhan akan pendidikan
yang lebih tinggi muncul. Pilihannya, tetap di Bontang atau mencari sekolah
ke tempat lain, ke Jawa misalnya. Sekali lagi dengan semangat ingin mendampingi
secara langsung putra-putrinya beranjak dewasa layaknya sebuah keluarga yang
ideal, dan agar tidak memecah konsentrasi karyawan dalam bekerja, maka dirintislahlah
pendirian sebuah SMA. Sedangkan untuk menepis kakawatiran karyawan akan pendidikan
yang bermutu yang setara dengan sekolah-sekolah yang ada di Jawa, maka direkrutlah
guru-guru berkualifikasi S1 secara bergelombang dari perguruan tinggi-perguruan
tinggi pencetak guru yang disegani di negeri ini. Berdirilah SMA YPK ditandai
dengan terbitnya izin operasional pada tanggal 28 Oktober 1985. Kegiatan belajar
mengajar yang pertama kali diselenggarakan pada bulan Juli 1986 dan sementara
menumpang pada gedung SMP YPK yang juga masih baru. Barulah pada tahun 1987
gedung SMA berdiri dan langsung difungsikan. Mereka meyakini bahwa urusan pendidikan
putra-putrinya sampai dengan tingkat SMA telah berada di bawah asuhan lembaga
pendidikan yang tepat.
Manusia mengehendaki segala sesuatu berjalan baik dan ingin
mendapatkan segala sesuatu yang sempurna. Apa mau dikata Tuhan berkehendak lain.
Dan untuk menunjukkan kesempurnaan-Nya, Tuhan menciptakan segala sesuatunya
beragam. Beberapa putra-putri karyawan terlahir dikaruniai hambatan tertentu
sehingga membutuhkan layanan khusus. Mereka akan kesulitan bila harus menempuh
pendidikan di sekolah yang telah ada. Dengan pertimbangan dari segala aspek,
maka didirikanlah sebuah sekolah luar biasa pada tanggal 14 Agustus 1989 (izin
operasional 1 Juli 1989), SLB YPK namanya. SLB ini berlokasi berdekatan dengan
TK Ganesha saat pertama didirikan, PSH. Sekaligus dibuka 2 jurusan yaitu Tunarungu
dan Tunagrahita dengan jumlah siswa masing-masing 4 anak untuk tiap jurusan.
Siswa-siswi tersebut ditangani oleh 2 orang guru pada awalnya.
Awal tahun 90-an banyak karyawan perusahaan yang masih berusia
muda. Domisili mereka tersebar di perumahan PC VI, BTN, Guntung, Loktuan, Bontang,
dan Kanaan. Putra-putri mereka yang masuk usia SD melonjak drastis. Puncaknya
tahun ajaran 1991/1992 jumlah siswa SD hampir mencapai 1000 anak. Ini adalah
jumlah yang terlalu besar untuk ditampung di satu sekolah dasar. Untuk mengatasi
masalah tersebut, SD yang sudah ada dikembangkan dengan didirikannya SD baru
yang berlokasi di BTN PT. Pupuk Kaltim. SD yang baru tersebut mulai dioperasikan
pada tanggal 18 Juli 1992. SD yang lama masih berlokasi di perumahan karyawan
PC VI disebut SD-1 YPK, sedangkan SD yang baru disebut SD-2 YPK. Siswa dan gurunyapun
dibagi 2 dengan jumlah yang proporsional. Siswa yang berdomisili di PC VI, Guntung,
Loktuan dan Bontang tetap di SD-1 sedangkan siswa yang berdomisili di BTN dialihkan
ke SD-2 YPK.
Tahun-tahun berikutnya sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan
YPK tersebut semakin berkembang dan terus berkibar sebagai pembawa citra baru
pendidikan di daerah ini. Prestasi akademik maupun nonakademik ditorehkan dengan
tinta emas. Banyak siswa maupun gurunya yang berhasil memenangi lomba-lomba
baik tingkat regional, nasional, bahkan beberapa di antaranya sampai ke event
internasional. Lulusan siswa SMA YPK-pun, sebagai hasil proses yang panjang,
semakin banyak menembus perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di negeri ini.
Pada tahun 2009 bahkan mencapai lebih dari 75%. Belum lagi yang di PTS favorit.
Ini adalah angka yang fantastis. Membuat silet yang tajam dengan bahan baku
baja lebih mudah daripada membuat silet yang berbahan baku tembaga. Demikian
ungkapan yang disampaikan oleh Ketua YPK periode 1991-1999, Ir. Prabowo, kala
itu. Bagaimana tidak? Input siswa yang masuk ke sekolah-sekolah YPK sangat-sangat
heterogen. Dari yang “asal lulus” sampai pada yang memang benar-benar
excellent. Itu berlangsung sampai sekarang. Ini bisa terwujud karena kompetensi,
komitmen dan dedikasi semua pihak, khususnya gurunya.
Meski tidak luput dari gelombang pasang surut, sekolah-sekolah
YPK terus menapak pasti. Sekolah-sekolah yang diadakan sebagai bagian dari komitmen
Perusahaan terhadap pelayanan pendidikan bagi keluarga karyawan telah menjalankan
fungsinya. Sejarah YPK memang tidak pernah bisa lepas dari perusahaan induknya,
PT. Pupuk Kaltim. Ia menjadi mata rantai yang saling mengait dan mendukung.
Sebagai bagian dari suatu rangkaian sinergi, keberhasilan YPK sulit untuk tidak
diakui sebagai bagian dari kemajuan PT. Pupuk Kaltim. Demikian pula sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar